Senin, 30 Agustus 2010

amandel dan radang tenggorokan

Radang tenggorokan memang sering sekali terjadi pada anak usia balita karena pada masa itu
anak sering memasukkan apapun ke mulutnya. selain itu daya tahan tubuh mereka juga masih
belum sesempurna orang dewasa jadi lebih mudah terserang infeksi saluran pernafasan.

Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. tetapi untuk
membedakannya secara pasti harus dilakukan uji laboratorium yang di Indonesia masih sangat
jarang dilakukan karena tidak praktis.

Gejala radang tenggorokan tidak berdiri sendiri. Biasanya disertai gejala lain, seperti batuk,
pilek, demam, muntah, kadang juga diare yang biasanya didiagnosis dengan common cold.
awal radang tenggorokan biasanya karena virus. ditandai dengan demam tinggi, nyeri telan
(pada anak balita mereka tidak mau makan/minum, rewel), pilek encer, batuk tidak berdahak.
apabila daya tahan tubuh anak tidak bagus (asupan makanan kurang, kurang minum, kurang
istirahat) beberapa hari kemudian gejala tersebut dapat diperberat oleh infeksi bakteri (nyeri
telan menghilang tetapi tenggorokan masih berwarna merah, ingus hijau kental, batuk
berdahak, demam tidak terlalau tinggi). ketika muncul gejala ini anak ibu harus diberi antibiotik
yang harus dihabiskan.

Kemungkinan lain anak ibu sering menderita radang tenggorokan adalah karena amandelnya
besar. coba ibu konsultasi denga dokter THT untuk memastikan ukuran amandel anak ibu.
amandel yang besar membuat anak ibu lebih rentan mengalami radang tenggorokan. untuk
penjelasan lebih lanjut tentang amandel sebaiknya ibu tanyakan pada dokter THT sewaktu
memriksakan anak ibu.

Antibiotik atau obat bisa diberikan jika memang ada indikasi dan tidak menyebabkan
amandelnya bertambah besar. Yang penting adalah ibu harus menjaga asupan makanan yang
dikonsumsi anak ibu. berikan makanan sehat, sayur dan buah tiap hari, hindari makan jajanan
yang tidak sehat, minum berpengawet, snack yang banyak beredar di pasaran.

dr. Fatimah Pitaloca